Hikmah dan pelajaran untuk umat Islam
Peristiwa Isra dan Miraj itu merupakan ujian dan mukjizat yang membuktikan kudrat atau kekuasaan Allah Subhanahu Wataala. Allah Subhanahu Wataala telah menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.
Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian perintah salat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama dalam Islam. Salat wajib dilakukan oleh setiap Muslim.
Shalat lima kali sehari semalam seharusnya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah mengingatkan:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)
Shalat merupakan mi’raj nya orang muslim. Ketika kita Sholat maka ketika itu juga kita sedang menghadap Allah SWT. Shalat merupakan ibadah manusia yang disukai Allah SWT. Kalau kita perhatikan bahwa sesungguhnya kita dibentuk oleh Allah SWT sedemikian rupa agar dapat melakukan gerakkan sholat. Ketika kita sholat maka hampir sebagian besar siku-siku kita berfungsi. Mulai dari berdiri, ruku dan sujud semua siku di tubuh kita digunakan. Allah juga pernah berfirman bahwa manusia diciptakan agar beribadah kepada-Nya. Salah satu ibadah itu adalah Sholat. Sholat juga dapat menyehatkan tubuh manusia. Manusia banyak yang menganggap remeh sholat ini padahal banyak misteri yang tidak kita ketahui mengenai betapa ajaibnya gerakkan sholat.
Peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Ayat Qur’an dan Hadis
a. Al Qu’ran
Di dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menunjukkan telah terjadinya perjalanan isra’ mi’raj. Berikut isi ayat-ayat Al Quran:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Isra 17:1)
Dan sesungguhnya dia (Muhammad) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada surga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (Q.S. An-Najm 53:13-18).
b. Hadist
Ada beberapa hadis yang menceritakan tentang Isra’ mi’raj.
Hadis Abu Hurairah r.a katanya:
Rasulullah s.a.w bersabda: Aku benar-benar pasti diriku berada di dalam Hijir, pada ketika itu orang-orang Quraisy sibuk bertanya tentang perjalananku dalam peristiwa israk itu. Mereka bertanya aku berbagai perkara mengenai Baitulmuqaddis yang kurang jelas pada ingatanku. Aku amat dukacita kerana aku belum pernah mengalaminya sebelum ini. Lalu Allah memperlihatkan kepadaku dari jauh sehingga aku mampu melihatnya. Walau bagaimana sekalipun bentuk pertanyaan yang diajukan kepadaku, aku tetap dapat menceritakan kepada mereka dengan jelas. Aku benar-benar pasti bahawa diriku berada dalam sekumpulan para nabi, aku melihat Nabi Musa a.s sedang berdiri mendirikan sembahyang, sememangnya dia seorang lelaki berbadan tinggi, kurus serta berambut kerinting, seolah-olah seorang lelaki dari Kaum Syanu'ah. Aku juga melihat Nabi Isa bin Mariam a.s yang sedang berdiri mendirikan sembahyang, manakala orang yang paling mirip dengannya ialah Urwah bin Mas'ud As-Saqafi. Selain dari itu aku juga melihat Nabi Ibrahim a.s yang sedang berdiri mendirikan sembahyang. Manakala Orang yang amat menyerupainya adalah sahabat kamu semua, maksudnya: Diri baginda sendiri. Ketika masuk waktu sembahyang, aku mengimami mereka, setelah selesai dari sembahyang ada suara memanggilku: Wahai Muhammad! Ini adalah Malik penjaga Neraka, ucapkanlah salam kepadanya! Lalu aku menoleh kepadanya, ternyata dia lebih dahulu mengucapkan salam kepadaku.
----------------------------------------------------------------------
Sabda Nabi s.a.w: "Pada malam Mikraj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: "Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini?. Maka berkata Jibril a.s.: "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca selawat untuk engkau dibulan Rejab ini".
----------------------------------------------------------------------
Imam Bukhari merawikan dari Qatadah,dari Anas bin Malik,dan Malik bin Sa'sha'ah, bahwa Nabi saw bercerita kepada mereka tentang malam beliau diisrakkan.Beliau bersabda:
"Suatu malam aku berbaring di bilkku.Tiba-tiba seseorang datang kepadaku lalu membelah antara sini sampai sini dan mengeluarkan hatiku.Kemudian didatangkan setimba emas penuh dengan keimanan,hatiku dibasuh (dengannya) lalu dimasukkan kembali.Kemudian aku dibawa dengan hewan di bawah bighal di atas khimar (buraq) putih. Jibril as membawaku berjalan sampai ke langit dunia.Dia meminta dibukakannya maka ditanya:"Siapa engkau?" Dia berkata:"Jibril."
"Dan siapa yang bersamamu?" Dia berkata:"Muhammad." "Apakah dia diutus (sebagai rasul) pula?" Jibril berkata:"Benar." Lalu dikatakan :"Selamat datang wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh."
Kemudian Jibril membawaku naik hingga ke langit kedua.Dia minta dibukakan maka ditanya:"Siapa engkau?" "Jibril."jawabnya."Siapa yang bersamamu?" "Muhammad."
jawabnya lagi. "Apakah dia juga rasul?" "Benar."jawab Jibril.Dikatakan:"Selamat datang wahai sebaik-baiknya yang datang." Kemudian dibukakan.Ketika itu aku nampak Yahya dan Isa,di mana Jibril memperkenalkan:"Inilah Yahya dan Isa."
Kemudian aku memberi salam.Dan mereka membalas salam seraya berkata:"Selamat datang wahai saudara yang baik dan nabi yang baik."
Kemudian Jibril membawaku naik ke langit ketiga.Dia minta dibukakan.Maka ditanya:
"Siapa itu?" "Jibril." "Siapa pula yang bersamamu?" "Muhammad." "Apakah dia seorang rasul juga?" "Benar." "Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang."
Kemudian dibukakan.Setelah aku jelas,ternyata di situ adalah Yusuf.Dia mengenalkan:"Ini Yusuf." Dia memberi salam kepadanya dan aku juga.Yusuf membalas,lalu berkata:"Selamat datang wahai saudara yang soleh dan nabi yang soleh."
Kemudian Jibril membawaku naik sampai ke langit keempat.Kemudian dia minta dibukakan dan ditanya:"Siapakah itu?" "Jibril." "Siapa pula yang bersamamu?"
"Muhammad." "Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang." Lalu dibukakan dan setelah aku jelas ternyata di situ Idris.Jibril memperkenalkan:"Inilah Idris." Kami lalu memberi salam dan dia menjawab sambil mengucapkan:"Selamat datang wahai saudara yang soleh dan nabi yang soleh."
Kemudian Jibril membawaku naik ke langit kelima.Dia minta dibukakan lalu ditanya:"Siapakah itu?" "Jibril." "Siapakah itu?" "Jibril." "Siapa pula yang bersamamu?" "Muhammad." "Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar."
"Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang." Kemudian dibukakan.Jibril memperkenalkan:"Inilah Harun." Dia memberi salam kepadanya dan aku juga.Lalu dia membalas salam itu sambil berkata:"Selamat datang wahai saudara yang soleh dan nabi yang soleh."
Kemudian Jibril membawaku ke langit keenam.Dia minta dibukakan dan ditanya:"Siapakah di situ?" "Jibril." "Siapa pula yang bersamamu?" "Muhammad."
"Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang." Kemudian dibukakan dan setelah aku jelas,ternyata di situ adalah Musa.Jibril memperkenalkan.Kami memberi salam kepadanya dan Musa pun menjawab sambil mengucapkan:"Selamat datang wahai saudara yang soleh dan nabi yang soleh." Ketika kami hendak berlalu dia menangis.Ditanyakan kepadanya:"Mengapa engkau menangis?" Dia berkata:"Aku menangis kerana seseorang telah diutuskan sesudahku dan ternyata umatnya yang masuk syurga lebih banyak daripada umatku."
Kemudian Jibril membawaku naik ke langit ketujuh.Dia minta dibukakan dan ditanya:"Siapakah di situ?" "Jibril," jawabnya. "Siapa pula yang bersamamu?"
"Muhammad." "Apakah dia juga seorang rasul?" "Benar." "Selamat datang wahai sebaik-baik yang datang." Kemudian dibukakan dan ketika aku telah jelas,ternyata di situ adalah Ibrahim.Jibril memperkenalkan,kami memberi salam kepadanya dan dia membalas salam sambil berkata:"Selamat datang wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh."
Kemudian aku dinaikkan ke Sidratul Muntaha.Di situ ada sebuah pohon yang daunnya seperti telinga gajah.Jibrail berkata:"Inilah Sidratul Muntaha." Di situ juga ada empat sungai.Dua sungai di dalam dan dua sungai lagi di luar.Aku bertanya:
"Dua sungai apakah ini,wahai Jibril?" Dia menjawab:"Adapun dua yang di dalam itu adalah sungai di syurga.Sedangkan dua yang nampak jelas ini adalah sungai Nil dan Eifrout."
Kemudian aku di bawa naik lagi ke Baitul makmur,tempat di mana setiap hari tujuh puluh ribu malaikat masuk beribadah di situ.Kemudian mengambil yang susu.Dia berkata:"Itulah fitrah kamu dan umatmu."
Kemudian diwajibkan atasku solat lima puluh kali setiap hari."
Nabi saw bersabda:
"Kemudian aku kembali pulang,bertemu dengan Musa.Dia bertanya:"Kau diperintahkan apa?" "Solat lima puluh waktu setiap hari,"jawabku,Musa berkata:"Umatmu tidak akan mampu untuk solat lima puluh kali setiap hari.Kemballah kepada Tuhanmu,mohon diringankan bagi umatmu!" Kemudian aku kembali lagi dan mendapat keringanan sepuluh.Aku pulang,bertemu Musa.Dia berkata serupa itu lagi.Sehingga aku kembali dan mendapat keringanan sepuluh lagi.Lalu aku pulang dan bertemu Musa.Dia berkata lagi seperti itu.Maka aku kembali dan mendapat keringanan sepuluh.Aku hendak pulang dan bertemu Musa,dia berkata seperti itu lagi.Maka aku kembali sehingga aku diperintah dengan sepuluh kali sahaja,setiap hari.Maka aku kembali kepada Musa,dia berkata seperti itu lagi.Maka aku kembali dan hanya diperintah hanya dengan lima kali solat dalam sehari.Aku kembali kepada Musa,dia bertanya:"Berapa kali sehari kau diperintahkan solat?"
Aku menjawab:"Dengan lima kali setiap hari."
Dia berkata lagi:"Sungguh umatmu tidak akan mampu solat lima kali setiap hari.
Kembalilah kepada Tuhanmu,mohonlah keringanan untuk umatmu." Nabi saw menjawab:"Aku telah memohon kepada Tuhanku sampai aku malu kepada-Nya.
Tetapi aku rela dan aku berserah." Nabi saw berkata:"Ketika aku berlalu ada suara memanggil."Telah Ku tetapkan kefarduan-Ku dan Ku ringankan hamba-hamba-Ku."
Hadis Anas bin Malik r.a katanya:
Rasulullah s.a.w bersabda: Aku telah didatangi Buraq. Iaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keldai tetapi lebih kecil dari baghal. Ia merendahkan tubuhnya sehinggalah perut buraq tersebut mencecah bumi. Baginda bersabda lagi: Tanpa membuang masa, aku terus menungganginya sehinggalah sampai ke Baitulmuqaddis. Baginda bersabda lagi: Aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Baginda bersabda lagi: Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan sembahyang sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar, secara tiba-tiba aku didatangi dengan semangkuk arak dan semangkuk susu oleh Jibril a.s. Aku memilih susu. Lalu Jibril a.s berkata: Engkau telah memilih fitrah. Lalu Jibril a.s membawaku naik ke langit. Ketika Jibril a.s meminta agar dibukakan pintu, kedengaran suara bertanya: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Lalu dibukakan pintu kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Adam a.s, beliau menyambutku serta mendoakan aku dengan kebaikan. Seterusnya aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Isa bin Mariam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Yusuf a.s ternyata dia telah dikurniakan sebahagian dari keindahan. Dia terus menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Idris a.s dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Firman Allah s.w.t Yang bermaksud: Dan kami telah mengangkat ke tempat yang tinggi derajatnya. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Harun a.s dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keenam. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Musa a.s dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit ketujuh. Jibril a.s meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s dia sedang berada dalam keadaan menyandar di Baitul Makmur. Keluasannya setiap hari memuatkan tujuh puluh ribu malaikat. Setelah keluar mereka tidak kembali lagi kepadanya. Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha. Daun-daunnya besar umpama telinga gajah manakala buahnya pula sebesar tempayan. Baginda bersabda: Ketika baginda merayau-rayau meninjau kejadian Allah s.w.t, baginda dapati kesemuanya aneh-aneh. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan keindahannya. Lalu Allah s.w.t memberikan wahyu kepada baginda dengan mewajibkan sembahyang lima puluh waktu sehari semalam. Tatakala baginda turun dan bertemu Nabi Musa a.s, dia bertanya: Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada umatmu? Baginda bersabda: Sembahyang lima puluh waktu. Nabi Musa a.s berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan kerana umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencuba Bani Israel dan memberitahu mereka. Baginda bersabda: Baginda kemudiannya kembali kepada Tuhan dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada umatku. Lalu Allah s.w.t mengurangkan lima waktu sembahyang dari baginda. Baginda kembali kepada Nabi Musa a.s dan berkata: Allah telah mengurangkan lima waktu sembahyang dariku. Nabi Musa a.s berkata: Umatmu masih tidak mampu melaksanakannya. Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi. Baginda bersabda: Baginda tak henti-henti berulang-alik antara Tuhan dan Nabi Musa a.s, sehinggalah Allah s.w.t berfirman Yang bermaksud: Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan hanyalah lima waktu sehari semalam. Setiap sembahyang fardu diganjarkan dengan sepuluh ganjaran. Oleh yang demikian, bererti lima waktu sembahyang fardu sama dengan lima puluh sembahyang fardu. Begitu juga sesiapa yang berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, nescaya akan dicatat baginya satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya sesiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, nescaya tidak sesuatu pun dicatat baginya. Seandainya dia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya. Baginda turun hingga sampai kepada Nabi Musa a.s, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih lagi berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Baginda menyahut: Aku terlalu banyak berulang alik kepada Tuhan, sehingga menyebabkan aku malu kepada-Nya
----------------------------------------------------------------------
Hadis Malik bin Sokso'ah r.a katanya:Nabi s.a.w bersabda: Ketika aku berada di tepi Baitullah dalam keadaan separuh tidur, tiba-tiba aku mendengar percakapan salah seorang dari tiga lelaki iaitu yang berada di tengah-tengah. Lalu mereka menghampiri aku dan membawa aku ke suatu tempat. Kemudian mereka membawa sebuah bekas daripada emas yang berisi air Zamzam. Setelah itu dadaku dibedah sehinggalah ke sini dan ke sini. Qatadah berkata, aku telah bertanya kepada orang yang bersamaku: Apakah yang baginda maksudkan? Beliau menjawab: Hingga ke bawah perut baginda. Baginda terus bersabda lagi: Hatiku telah dikeluarkan dan dibersihkan dengan air Zamzam, kemudian mereka meletakkannya kembali di tempat asal. Setelah itu diisi pula dengan iman dan hikmat, lalu dibawa pula kepadaku seekor binatang tunggangan berwarna putih yang dikenali sebagai Buraq, ia lebih besar dari keldai dan lebih kecil dari baghal. Ia mengatur langkahnya sejauh mata memandang, sementara itu aku dibawa di atas belakangnya. Kemudian kami pun memulakan perjalanan hingga sampai ke langit dunia, setelah itu Jibril a.s meminta agar dibukakan pintunya, lalu ditanya: Siapa? Jawabnya: Jibril. Kemudian ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Lalu Jibril menjawab: Muhammad s.a.w. Lalu ditanya lagi: Adakah dia orang yang telah diutuskan? Jawabnya: Ya. Sejurus kemudian malaikat yang menjaga pintu tersebut membuka pintu sambil berkata: Selamat datang, sesungguhnya tetamu utama telah tiba. Lalu kami mengunjungi Nabi Adam a.s. Hadis ini menceritakan kisah yang berlaku pada ketika itu. Seterusnya diceritakan, bahawa Rasulullah s.a.w bertemu dengan Nabi Isa a.s dan Nabi Yahya a.s di langit kedua, manakala di langit ketiga pula baginda berjumpa dengan Nabi Yusuf a.s. Seterusnya di langit keempat bertemu pula dengan Nabi Idris a.s. Setelah sampai di langit kelima baginda bertemu pula dengan Nabi Harun a.s. Seterusnya Rasulullah s.a.w bersabda: Kemudian kami meneruskan perjalanan sehingga sampai di langit keenam, lalu aku menemui Nabi Musa a.s dan memberi salam kepadanya. Beliau segera menjawab: Selamat datang wahai saudara dan nabiku yang soleh. Semasa aku meningalkannya, beliau terus menangis. Lalu beliau ditanya: Apakah yang menyebabkan kamu menangis? Beliau menjawab: Wahai Tuhanku! Engkau telah mengutus pemuda ini kemudian dari ku, tetapi umatnya paling ramai memasuki Syurga berbanding dengan umatku. Kami meneruskan lagi perjalanan sehingga sampai di langit ketujuh, lalu aku mengunjungi Nabi Ibrahim a.s. Hadis ini menjelaskan bagaimana Rasulullah s.a.w menceritakan bahawa baginda melihat empat batang sungai yang keluar dari pangkalnya iaitu dua batang sungai yang jelas kelihatan dan dua batang sungai yang samar-samar. Lalu Rasulullah s.a.w bertanya: Wahai Jibril! Sungai-sungai apakah ini? Jibril menjawab: Dua batang sungai yang samar-samar itu merupakan sungai Syurga, manakala yang jelas kelihatan adalah sungai Nil dan Furat. Seterusnya aku dibawa naik ke Baitulmakmur, lalu aku bertanya: Wahai Jibril, apakah ini? Lalu Jibril menjawab: Ini adalah Baitulmakmur, setiap hari tujuh puluh ribu Malaikat akan memasukinya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan memasukinya lagi kerana itu merupakan kali yang terakhir mereka memasukinya. Kemudian dibawa pula kepadaku dua bekas yang satunya berisi arak dan satu lagi berisi susu. Keduanya dihulurkan kepadaku lalu aku memilih susu. Maka dikatakan kepadaku: Kamu membuat pilihan yang tepat! Allah menghendakimu dan umatmu dalam keadaan fitrah iaitu kebaikan dan kelebihan. Kemudian difardukan pula kepadaku sembahyang lima puluh waktu setiap hari kemudian diceritakan kisah seterusnya hingga ke akhir Hadis
----------------------------------------------------------------------
Hadis Ibnu Abbas r.a katanya:Rasulullah s.a.w telah menceritakan tentang perjalanan Israknya. Baginda bersabda: Nabi Musa a.s berkulit sawa matang dan tinggi seperti seorang lelaki dari Kabilah Syanu'ah. Manakala Nabi Isa a.s pula berbadan gempal, tingginya sederhana. Selain dari itu baginda juga menceritakan tentang Malik penjaga Neraka Jahanam dan Dajal
----------------------------------------------------------------------
Hadis Abu Hurairah r.a katanya:Nabi s.a.w telah bersabda: Semasa aku dibawa berjalan dalam peristiwa Israk, aku telah bertemu dengan Musa a.s lalu baginda memberi gambaran mengenainya, maka ternyata beliau seorang lelaki yang tinggi kurus dan berambut ikal, seolah-olah beliau seorang lelaki dari Kabilah Syanu'ah. Selain dari itu aku juga telah berjumpa dengan Nabi Isa a.s lalu baginda memberi gambaran mengenainya, ternyata beliau berwajah dan berperawakan sederhana, berkulit merah, seolah-olah baru keluar dari bilik mandi. Kemudian aku bertemu pula dengan Nabi Ibrahim a.s dan baginda menyatakan kepada kami bahawa bagindalah keturunannya yang paling mirip dengannya. Lalu dibawa kepadaku dua bekas, salah satunya berisi susu dan satu lagi berisi arak. Dikatakan kepadaku: Ambillah mana-mana satu yang engkau suka, lalu aku mengambil bekas yang berisi susu dan meminumnya. Kemudian dikatakan kepadaku: Engkau sememangnya telah diberi petunjuk dengan fitrah atau engkau menepati fitrah, seandainya engkau mengambil arak, niscaya sesatlah umatmu
Selain hadis-hadis di atas masih ada hadis lainnya yang menceritakan tentang Isra' mi'raj ini yang semuanya tidak bisa ditulis disini..
<< Home